Laci buku

Pinterest Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Tentang
  • Novel Barat
  • Novel Jepang
  • Pengarang
    • Wanita
    • Pria
    • Keroyokan
  • Tahunan


Akhir bulan waktunya jalan-jalan ke toko buku.

Selain untuk melihat-lihat, kalau ada buku yang menarik pasti akan langsung dibeli karena yah, sudah lama sekali saya tidak membaca buku atau novel. Akibat pekerjaan, saya beberapa kali tidak sempat meluangkan waktu untuk membaca. Padahal membaca buku itu asupan wajib setelah makan dan minum.

Melihat timbunan buku yang makin tipis di rak buku rumah, itu berarti waktunya saya mencari buku lagi. Kadang ada rasa kangen untuk membaca novel fiksi apa pun judulnya dan bagaimana akhir ceritanya. Yang penting mem-ba-ca.

Jadi di suatu siang yang berawan, saya melangkahkan kaki ke Gramedia. Di sana sudah pasti banyak buku-buku keluaran terbaru dengan sampul yang keren-keren. Saya terpesona melihat deretan novel dengan sampul berwarna-warni terpajang dengan indahnya.

Sejenak saya tertegun. Kok, kebanyakan novel kategori Chicklit ya? Bukan apa-apa, saya sebenarnya mencari novel yang agak dewasa dalam arti mampu mengajak pembacanya bertindak atau berpikir luas. Sedangkan Chicklit ini rata-rata untuk konsumsi remaja alias ABG. Saya tidak anti Chicklit namun dari novel sejenis yang pernah saya baca, isinya cenderung ringan banget dan terlalu di awang-awang dengan akhir kisah yang mudah ditebak. Beberapa ada yang saya suka karena jujur saja, isinya menyenangkan.



Ini mungkin masalah selera dan kegemaran atau juga umur. Namun mbok ya tak seharusnya seluruh rak buku dipenuhi tema Chicklit. Saya kangen dengan novel zaman dahulu karya pengarang roman Mira W, Marga T, Ike Supomo, Maria A Sardjono atau V Lestari, Mereka mampu memproduksi berpuluh-puluh novel dengan rentang waktu yang panjang.

Saya suka dengan sampul buku Chicklit yang berwarna-warni dengan judul yang unik-unik ini. Sesuatu yang tak terpikirkan oleh generasi pengarang sebelumnya dan ini merupakan jurus marketing yang ampuh untuk menarik minat baca para remaja yang sedang dilanda kasmaran.

Pertanyaannya, akankah tema Chicklit ini bertahan lama seperti generasi pendahulunya tapi dengan genre berbeda? Prediksi saya ini hanya tren yang bakal berganti juga layaknya yang lain. Hanya rentang waktunya saja kita tak tahu. Sepanjang pembacanya masih tetap setia dengan genre itu, penerbit pasti akan tetap memproduksinya. Atau cetak ulang. Beberapa puluh tahun nanti mungkin akan jadi kenangan yang sama seperti saya yang sedang berdiri di rak buku ini dan merindukannya.

Seperti yang saya bilang, saya kangen novel sekaliber karya Mira W cs. Di toko buku ini hanya di seksi sastra saja kita bisa temui yang sejenis seperti itu. Saya ingin membeli novel Pingkan Melipat Jarak karya Sapardi Joko Damono. Namun itu sudah buku yang kedua. Buku pertama tidak tersedia. Bagaimana ini?
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Misteri Tiga Sekawan
V Lestari
Gramedia Pustaka Utama, 400 hal
Gramedia, Gandaria City

Sinopsis:

Tiga pasang muda-mudi berniat menghabiskan malam untuk merayakan kelulusan SMA di sebuah rumah milik orang tua Tony. Dan sebagai pengawas para anak muda itu ditunjuklah Dita, tante Tony yang meskipun masih lajang namun cukup mampu untuk mengawasi aktivitas anak-anak muda yang kadang masih bertingkah seenaknya.

Kegembiraan tak berlangsung lama, karena paginya ditemukan mayat Trias yang tertelungkup mengambang di kolam renang. Suasana menjadi gempar dan atas pertimbangan berbagai pihak, akhirnya mereka tidak melaporkan ke polisi.

Namun situasi tak berhenti begitu saja. Berbagai keanehan selalu menyertai dan ini menimbulkan misteri. Apakah Trias mati tenggelam secara tak sengaja ataukah dibunuh? Bagaimana nasib Ratih kekasih Trias yang ternyata telah hamil?


Ulasan:

Sekali lagi tentang karya V Lestari.

Ini adalah novel yang diterbitkan ulang -dengan sampul buku yang lebih dominan warna putih- namun tidak merombak isi apalagi diperbarui. Jadi, jangan harap jalan ceritanya akan lebih meletup, lebih dahsyat atau lebih 'menampar' seperti dalam karya V Lestari yang beredar sekarang-sekarang ini.

Awal membaca ini karena didorong oleh rasa penasaran tentang mengapa si anak play boy dan tampan bernama Trias itu mati. Setelah menelusuri halaman demi halaman, ternyata pengarang tidak benar-benar memfokuskan pada misteri kematian tetapi hal yang ringan dan biasa saja semisal keluarga, perjodohan, atau pertemanan.

Bisa jadi ini menimbulkan kekecewaan akibat espektasi yang tinggi karena terbiasa membaca novel misteri karya pengarang yang sama dan diterbitkan pada era sekarang. Membaca novel daur ulang (bisakah disebut daur ulang?) menimbulkan  semacam keanehan karena kondisi dan suasananya benar-benar lain baik secara zaman, kebiasaan, pola pikir anak muda, dan gaya hidupnya.

Berbeda dari karya lainnya, dalam novel ini  pengarang justru tidak mengupas unsur misterinya secara mendalam namun  lebih ke masalah keluarga yang menurut saya sangat bertele-tele. Apakah memang gambaran seperti itu pada masa lalu atau tidak, yang jelas alur cerita agak lamban dengan tokoh-tokoh yang kurang pas. Bahkan di paruh kedua cerita lebih dipenuhi diskusi tentang siapakah yang akan menikahi Ratih.

Kehadiran para tokoh pun tidak mampu membuat novel ini menjadi lebih bertenaga. Sebaliknya justru makin menambah harapan kosong. Kehadiran Dita sang tante malah tidak membantu untuk lebih membuat cerita ini menukik.

Unsur yang tak pernah ditinggalkan pengarang yakni supranatural juga dimunculkan di sini meskipun dalam porsi yang sedikit dan kurang menonjol. Pembicaraan roh Trias lewat mulut Tony saat dirawat di rumah sakit sebenarnya sudah merupakan awal yang menjanjikan bagi pembaca untuk mengungkap kematian Trias yang misterius ini. Namun, sekali lagi pengarang justru lebih menitik beratkan pada masalah keluarga yang bertele-tele.

Yah, mungkin ini karya V Lestari yang paling membuat saya kecewa karena akhir cerita yang mengambang seakan tak tentu arah pada akhirnya.

Meskipun kali ini ceritanya kurang mantap, saya akan tetap memburu novel karya V Lestari lainnya bila ada yang terbit lagi karena hanya ia satu-satunya pengarang wanita Indonesia yang mampu meramu kisah antara logika, misteri, detektif, bahkan supranatural serta menghasilkan akhir cerita yang mengejutkan.













Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me



Halo, saya suka baca buku terutama fiksi dan blog ini merupakan wadah bagi saya untuk menuangkan impresi, persepsi, opini yang kadang mungkin saja subjektif
usai 'menelan' buku yang dibaca.

Follow Me

  • Twitter
  • Pinterest
  • Goodreads

Labels

  • antre buku
  • bookfair
  • detektif
  • kiriman buku
  • kutipan
  • mypicture
  • perjalanan
  • quote

Recent posts

Read the Printed Word!

Yang Selesai Dibaca

Read

Sepercik Noda, Seribu Langkah Terbawa
it was ok
Sepercik Noda, Seribu Langkah Terbawa
by Maria A. Sardjono
Paris Letters - Surat Dari Paris
really liked it
Paris Letters - Surat Dari Paris
by Janice Macleod
China Rich Girlfriend - Kekasih Kaya Raya
really liked it
China Rich Girlfriend - Kekasih Kaya Raya
by Kevin Kwan
The Color of Heaven
really liked it
The Color of Heaven
by Julianne MacLean
Sidney Sheldon's Reckless
liked it
Sidney Sheldon's Reckless
by Tilly Bagshawe

goodreads.com

Tantangan

2019 Reading Challenge

2019 Reading Challenge
Ernawati has read 0 books toward her goal of 20 books.
hide
0 of 20 (0%)
view books

Blog Archive

  • ►  2019 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2017 (27)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ▼  April (2)
      • Berapa Lama Tema Chicklit Bertahan?
      • Misteri Tiga Sekawan
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (18)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (25)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2014 (34)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2013 (43)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (3)
    • ►  March (3)
    • ►  February (9)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  June (2)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by BeautyTemplates